foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

foto-foto aktiviti dakwah dan kemanusiaan

Thursday, May 14, 2009

MENINJAU KONDISI POLITIK DI INDONESIA..

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

16 MEI

Kesempatan berada di Indonesia selama dua minggu selepas pemilu, proses perhitungannya dan proses koalisi parti dapat saya ikuti dari dekat dengan rasa yang berbaur. Sedikit analisa singkat ini sekadar syaring dengan teman-teman di Indonesia dan juga di Malaysia.

1. Hasil pemilu yang memenangkan Parti Demokrat ada kaitannya dengan beberapa nilai tambah kepresidenan SBY, jajarannya, jangkauan network struktur rasminya, keyakinan dari beberapa individu seni (artis), program real yang telah dirasai oleh rakyat, pemberantasan korupsi dan modal kempen yang terhitung besar. Poin-poin ini sebenarnya jika dihalusi memang ada asas yang kukuh sehingga Demokrat muncul juara. Namun untuk memastikan SBY menang di pemilihan Presiden dengan hanya berharap pada gandingan calon timbalan di luar parti sebenarnya amat sukar sekiranya beberapa parti yang sedang merancang untuk berkoalisi dengannya menarik diri. Sekalipun PDIP akan bersama dengan SBY dan menyokong strategi timbalannya dari luar parti. Jadi soal menang di Presiden amat bergantung kepada sokongan semua partai yang berkoalisi. Fakta ini telah terbukti sebelumnya. Apatah lagi dengan isu terbaru Demokrat mendapat backup dari barat sebenarnya sudah cukup memberi kesan fatal kepada strategi ini. Sejarah bangsa Indonesia kukuh dan semakin kukuh kerana anti baratnya sejak dari dulu. Penyokong PDIP, PKB dan semua parti akan berp[ecah sokongan jika tidak dibetulkan persepsi publik tentang isu barat ini. Usahkan isu barat, isu Manohara sahaja rakyat Indonesia bisa marah dan berani menunjukkan sikap mereka di depan Kedutaan Malaysia. Rasanya pimpinan Demokrat tentu lebih arif dalam hal ini. Tersilap sedikit sahaja bermakna SBY akan menanggung risiko hilangnya peluang jawatan tersebut.

2. Bertambahnya golongan artis ke Parlimen menjadi sutu hal yang amat rambang keberkesananya kepada qualiti berhujah dan nilai kerja berkesan di masyarakat. Ramai yang secara terbuka masih belum yakin kemampuan mereka kerana belum teruji. Walaupun ianya menarik dan bersuasana baru dalam Parlimen tetapi ianya belum cukup pasti dari segi keberkesannnya untuk membela nasib rakyat. Dari sudut yang lain kita dapat melihat bahawa rakyat umumnya masih menunggu fatwa dari media utama yang merakyat. Jika mana-mana parti yang sanggup invest kempen iklan di TV dan radio maka potensi parti itu dipilih amat tinggi. Parti baru seperti Hanura dan Gerindra memberi testimnoni yang mengejutkan betapa iklan di TV amat berkesan sehingga mereka dapat memperoleh undian melebihi dari beberapa parti lama yang tidak mampu iklan. Jadi jika sekadar dipilih dari iklan maka itulah kualiti yang ada di Parlimen. Masalah juga?

3. Soal sikap berhati-hati dari PKS ada baiknya tetapi dalam kondisi sekarangf rasanya eluk juga PKS mencuba sebagai 'exercise' mencalonkan wakil PKS sebagai Presiden dengan koalisi baru. Jika tidak mencukupi korum 20% undian dari bebrapa parti maka status PKS lebih bersifat bebas. Jika PKS terus berpihak ke Demokrat plus PDIP juga ada bersama maka dibimbanngi isu barat akan terpalit juga walaupun sedikit. Yang pasti PKS punya makenisma sendiri dalam mengambil langkah-langkah strategis yang biasanya menguntungkan rakyat terbanyak. MOdel politik begini sebenarnya amat unik dan sepertinya sudah melekat pada tubuh PKS. Jadi sekalipun PKS berkoalisi bersama Demokrat dan isu ini berkembang ianya lebih menguntungkan Demokrat kerana secara tidak langsung imej isu barat ini dapat ditangkis dengan mudah. Maka sebenarnya pengaruh PKS dalam membawa misi umat Islam amat besar. Maka seharusnya Pak SBY memberi pertimbangan yang sewajarnya kepada PKS. Bukan bermakna parti PAN. PPP dan PKB tidak mewakili umat tetapi sehingga sekarang umunya rakyat Indonesia belum begitu yakin kerana testimoni selama ini dari parti-parti tersebut belum begitu kuat.

4. Soal SBY dan Demokrat jika terus melaksanakan agendanya juga memberi implikasi politik yang bermacam. Terutama kepada penyokong parti-parti yang kecewa. Apakah ianya tidak cukup untuk membuat SBY berfikir 100 x?

Beberapa idea dari editor eramuslim....

Lokomotif, Yang Ingin Menarik Gerbong Panjang?

Senin, 11/05/2009 12:07 WIB

Presiden SBY membatalkan pendeklarasian cawapres yang akan mendampinginya dalam pilpres Juli nanti, yang rencananya akan dilaksanakan di kota Bandung, Senin ini. Pembatalan itu dilakukannya, usai Presiden SBY melakukan pertemuan dengan jajajaran pimpinan Partai Demokrat. Presiden SBY sebagai lokomotif, sudah berhasil menarik ‘gerbong’ yang panjang melalui ‘koalisi’, seperti dengan Partai PKS, PAN, PPP dan PKB.

Gabungan ‘koalisi’ Demokrat (148 kursi), PKS (59 kursi), Pan (42 kursi), PPP (39 kursi) dan PKB (26 kursi), jumlahnya sudah 314 kursi, setara dengan 56%. Artinya, posisi Presiden SBY, kalau terpilih pada pilpres Juli nanti, posisinya di parlemen akan mendapat dukungan yang kuat. Presiden SBY dapat menjalankan pemerintahannya dengan stabil, dan dapat mengambil keputusan secara efektif, karena besarnya dukungan di parlemen. Tapi, mengapa Presiden SBY masih ragu dan menunda pengumuman atau pendeklarasian cawapres, yang menurut rencana semula, di hari Senin ini?

Nampaknya, SBY masih ingin menarik ‘gerbong’ baru, yaitu PDIP, masuk ke dalam koalisi, yang sekarang sudah ada. Presiden SBY mempunyai obsesi di pilpres nanti, hanya ada dua kekuatan politik, yang akan bertarung, yaitu Presiden SBY yang didukung PDIP, dan partai-partai Islam dan berbasis Islam, seperti PKS, PAN, PPP, dan PKB, yang berhadapan dengan pasangan Jusuf Kalla dan Jendral Wiranto, yang didukung Golkar dan Hanura, serta partai-partai kecil lainnya. Pilpres Juli nanti polarisasinya kemungkinan hanya antara Blok SBY dengan JK.

Presiden SBY dengan menggunakan seorang kepercayaannya, Mensesneg Hatta Rajasa, yang dikenal sebagai ‘lobbyist’ dan ‘play maker’ politik yang ulung, dimainkan untuk mendekati PDIP, melalui Mega dan Taufik Kemas, kemungkinannya PDIP akan ditarik menjadi ‘gerbong’ panjang. PDIP sendiri, terutama dengan keputusan Munasnya, serta deklarasinya, yang mencalonkan Mega, sebagai Capres, nampaknya tak bakal terwujud. Pasalnya, Suara PDIP hanya (93 kursi) di perlemen atau setara 14.5%, dibawah Golkar. Sementara itu, ketika ada usaha menggandeng Letjen Prabowo Subianto dari Gerindra, partai ini memasang ‘call’ sangat tinggi, dan ingin memposisikan dirinya sebagai ‘capres’, dan menolak untuk menjadi wakilnya Mega. Maka, sampai disini jalan itu menjadi buntu.

Disinilah, peran yang dilakukan Hatta Rajasa, yang menjadi kepercayaan Presiden SBY mendapatkan ‘gayung’ bersambut, dan Taufik Kemas, yang menjadi suami Mega, akhirnya menjadi realistik, melihat posisi politik PDIP, yang tidak mungkin dipaksakan naik keatas, dan Mega secara perlahan-lahan akan berakhir karir politiknya, dan bersamaan dengan sikap PDIP, yang akan memutuskan tidak ikut pilpres, dan bergabung dengan Demokrat dan mendukung SBY. Dan, mungkin hubungan Taufik Kemas dan Hatta Rajasa, yang sama-sama ‘Wong kito galo’ (Palembang) akan mencapai puncak ‘emosionalnya’, kalau keduanya berhasil membawa gerbong PDIP menjadi bagian dari lokomotifnya SBY. Begitulah politik. Tentu, yang ada hanya kepentingan. Siapa mendapatkan apa. Sebuah rumor,yang bererdar, konon, PDIP akan dibarter dengan 7 portofolio (menteri) dalam kabinet Presiden SBY mendatang (kalau terpilih), dan Tuafik akan didukung menjadi Ketua MPR.

Presiden SBY sebagai lokomotif akan menarik gerbong panjang, yang terdfiri dari Partai PKS, PAN, PPP, PKB dan PDIP. Inilah sebuah episode politik baru di Indonesia. Lima tahun kedepan. Apakah semuanya akan seperti skenario yang diinginkan oleh sang ‘sutradara’ yang sekarang sedang memainkan ‘wayang’ sesuai dengan lakon yang diinginkannya?

Tinggal, persoalannya, siapa yang menjadi ‘second layer’ atau orang kedua mendampingi SBY? Hatta atau Budiono? Menurut sebuah sumber di PDIP, kalangan elit partai berlambang ‘Banteng’ itu menginginkan yang menjadi cawapresnya SBY bukan Hatta, tapi Budiono, yang ekonom, karena ketika Mega menjadi presiden ia menjadi menteri keuangan, dan dinilai sukses mengatasi krisis ekonomi. Jadi, segalanya tidak ada yang berubah secara mendasar, ketika melihat kehidupan politik di Indonesia, saat ini dan masa mendatang.

Tentu yang tetap menarik dan tak pernah berubah, berkaitan kearah mana kebijakan ekonomi dan politik di Indonesia ini di masa mendatang? Dapat dipastikan nanti, yang akan mengendalikan ekonomi Indonesia, mereka yang mempunyai hubungan atau lobby dengan Washington, dan kebijakannya tetap mengacu pada ekonomi liberal, yang pro-pasar, dan tidak berpihak kepada ekonomi rakyat, dan sektor riil. Serta semakin kuat pengaruhnya Barat melakukan penetrasi ke dalam kepentingan nasional Indonesia.

Lengkap sudah. Partai-partai Islam dan berbasis massa Islam (PKS, PAN, PPP, dan PKB) bergabung dan menjadi komplementer bagi partai-partai sekuler, seperti Demokrat dan PDIP, masuk dalam barisan gerbong panjang, dan akan ditarik oleh lokomotif, yang menjadi masinisnya Presiden SBY untuk mendukung kepentingan Barat di Indonesia. Wallahu’alam.

Info terbaru dari Pikiran Rakyat...

Pilih “Istri” tidak Perlu yang Cantik
Jum'at, 15 Mei 2009 , 15:21:00
JAKARTA, (PRLM).- Partai Demokrat memastikan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono akan dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Partai Demokrat mengesampingkan beberapa partai pendukung koalisi maupun sejumlah aksi massa yang terkesan menolak kandidat cawapres dengan alasan Boediono seorang neoliberalis.
Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Anas Urbaningrum mengibaratkan pasangan capres dan cawapres sebagai pasangan suami istri. Seorang suami kadang-kadang harus memilih calon istri yang tak terlalu cantik. Ada juga seorang suami yang enggan memilih istri dari kalangan yang terkenal.
"Kadang-kadang kita harus memilih calon istri yang tidak terlalu cantik dan tidak amat populer. Yang lebih penting adalah `tawaddlu` dan mampu mengurus rumah tangga dengan baik," katanya kepada “Antara”, Jumat (15/5).
Partai Demokrat mendeklarasikan calon presiden (capres)- cawapres yang diusung partainya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono (Boed), di Bandung, Jumat malam.
Dua partai pendukung koalisi yang dibangun Partai Demokrat, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN), belum bisa diyakinkan oleh kubu SBY sehubungan pilihannya menjadikan Boediono (kini masih menjabat Gubernur Bank Indonesia) sebagai Cawapres. (A-147)***

PERJUANGAN YANG PANJANG PERLU PROSES PENYEGARAN....!!

HR9808@IKRAR - adalah wadah bebas bukan partisan yang memfokus kepada kebajikan rakyat.
Singkatan;IKRAR (Ikatan Kebajikan Rakyat)

15 MEI

Berdepan dengan berbagai bentuk kemelut politik barisan pejuang perlu kepada proses penyegaran yang berterusan, berulang-ulang dan sistematis. Tak jauh beda dengan sistem sebuah komputer yang senantiasa menuntut kepada 'refresh' ketika berdepan dengan berbagai bentuk program yang diinstilasi samada dengan sedar atau tidak dan persaingan virus dalaman dan luaran. Program yang berbentuk seperti ini perlu dilaksanakan di seluruh negara dengan kerjasama semua pihak atas kadar kemampuan masing-masing. Muktamar mungkin sebahagian darinya dan banyak lagi perlu dilihat secara positif kearah penyegaran semula rentak perjuangan itu sendiri.

Seperti kegiatan AMK Wangsa Maju..

WACANA ISU SEMASA

May 10, 2009 at 1:59 pm |

Badan-badan NGO juga sama seperti WEHDAH (Gabungan hampir 30 NGO di negeri Kedah), JAMAEI (Gabungan NGO di Perak) dan beberapa gabungan lain yang seharusnya bergerak ke arah yang sama. Berdepan dengan penuh persediaan bagi menghadapi sebarang bentuk kezaliman adalah sebuah tuntutan syari' dan bukan suatu hal yang boleh diisukan sahaja bagi kepentingan politik jangka pendek. Ayuh kita bersama berdepan dan bukan mundur...!!!

Jika UMNO BN yang tidak jelas hala tuju perjuangannya mengadakan gerakerja raksasa bagi menangani isu Perak maka apakah ada alasan kukuh di pihak kita yang lebih yakin bahawa perjuangan kita benar untuk bermain sendiwara lagi? Atau terbawa dengan rentak permainan media mereka yang sekarang banyak memberi input negatif kepada Muktamar dan proses kepimpinan PAS? Rasanya kita sudah cukup faham hal ini dan ayuh kita teruskan sehingga perjuangan kita dinilai oleh rakyat adalah yang terbaik, bisa diikuti dan diperjuangkan...!!!

Media UMNO BN....

Gerak usaha penerangan

IPOH 14 Mei - Pergerakan Pemuda UMNO bahagian di seluruh negara diarah menggerakkan usaha memberi penerangan kepada masyarakat terutama generasi muda tentang situasi semasa yang berlaku di negeri ini.

Ketua Pergerakan Pemuda UMNO, Khairy Jamaluddin berkata, usaha tersebut perlu digerakkan segera bagi mengelakkan parti pembangkang terus memanipulasikan isu berbangkit demi kelangsungan politik mereka.

''Usaha-usaha memberi penerangan tentang kemelut politik Perak ini perlu dilakukan segera supaya masyarakat terutama generasi muda tidak terus mendapat gambaran tidak benar," katanya kepada pemberita selepas mengadakan perjumpaan tertutup dengan ketua-ketua Pemuda UMNO bahagian di Bangunan UMNO Perak di sini malam tadi.

Menurut Khairy, kelemahan ketara UMNO ketika ini ialah gagal bertindak pantas dalam menangkis setiap dakwaan pihak pembangkang.

''Dan kadang kala penyampaian maklumat kita tidak berkesan menyebabkan generasi muda mudah menerima bulat-bulat propaganda pembangkang. Kita kena proaktif dalam bertindak," ujar beliau.

Hr9808:Tahniah kepada PAS atas komitmen info bagi muktamar akan datang...

PAS lancar gerbang maklumat sempena Muktamar PAS ke-55
Wan Nordin Wan Yaacob | Foto Wan Zahari Wan Salleh
Thu | May 14, 09 | 2:44:24 pm MYT

KUALA LUMPUR, 14 Mei (Hrkh) - Muktamar PAS kali ke-55 yang akan berlangsung pada 4 hingga 7 Jun ini bakal dimeriahkan lagi dengan portal maklumat laman web Muktamar di http://muktamar55.pas.org.my/.

Image

Laman web khas sempena muktamar ini telah dirasmikan Setiausaha Agung PAS, Dato' Kamarudin Jaffar pagi tadi di Pejabat Agung PAS, Jalan Raja Laut.

Turut hadir dalam perasmian itu ialah, Pengerusi Lajnah Antarabangsa PAS Pusat, Dr Syed Azman Syed Ahmad.

Semasa melancarkan portal itu, Kamarudin menyatakan gerbang muktamar yang dilancarkan itu berobjektifkan saluran maklumat kepada seluruh rakyat termasuk untuk masyarakat antarabangsa yang kini sudah mengenali dan kagum dengan PAS sebagai parti politik yang berjaya di negara ini.

Bahan-bahan yang akan mengisi gerbang maklumat itu antaranya siaran langsung terus menerus sidang muktamar bermula dengan muktamar dewan hinggalah muktamar penuh, katanya. Image

"Kita akan menyiarkan secara telus dan terbuka maklumat ucapan dasar, ucapan-ucapan perbahasan, maklumat keputusan pemilihan termasuk pemilihan di peringkat kawasan, negeri dan seterusnya yang sedang berlansung sejak beberapa minggu ini," katanya.

Laman web ini ujar Kamarudin diselia oleh Jabatan IT PAS Pusat dan telah pun beroperasi sejak beberapa minggu lalu.

"Saya mengharapkan dengan adanya laman ini, semua maklumat mengenai muktamar dapat kita sampaikan kepada seluruh rakyat.

"Kita bukan macam Umno yang ada televisyen dan media tetapi menyekat maklumat termasuk maklumat perbahasan sidang mereka kepada umum," ujarnya.

Dalam pada itu, beliau turut mengingatkan supaya semua perwakilan akan berbahas dengan penuh etika dan beradab seperti muktamar-muktamar yang lalu di samping mempersembahkan isi kandungan ucapan dan usul secara matang dan penuh tertib seperti yang dianjurkan oleh Islam.

Beliau turut merakamkan terima kasih kepada kakitangan Unit IT yang terlibat secara langsung dan para penaja yang menjayakan operasi pengendalian laman web ini. - azm _

HR9808: Ada baiknya jika meninjau sebentar ke Indonesia bagaimana proses penyegaran ini berjalan secara teratur dan sistematis. Contohnya PKS sekalipun berdepan dengan isu koalisi politik yang belum jelas dengan Demokrat (Pimpinan Presiden SBY) mereka tetap punya kendali politik yang sangat seimbang. Di jalanan ribuan massa 'backup' idea pimpinan PKS dengan warna yang bermacam dari NGO yang pelbagai. Inilah salah satu dari kesan proses penyegaran yang sistematis..Saya harap ianya dapat direnung oleh pimpinan PR di Malaysia..!!!

HMI : Tolak Capres/Cawapres Antek Asing

Kamis, 14/05/2009 16:45 WIB

Gelombang penolakan atas rencana Capres Partai Demokrat SBY menetapkan pasangannya Boediono untuk berduet dalam ajang pemilihan presiden 2009 terus mengalir. Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Jabotabek dan Banten menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPU, Jakarta, Kamis (14/5) menolak capres/cawapres yang merupakan antek-antek asing.

"Sudah saatnya kita terus menyuarakan perlawanan dengan lantang terhadap segela bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh para pemain politik negara ini, yang akan berdampak pada keterpurukan ekonomi bangsa. sudah saatnya elit-elit politik memikirkan nasib rakyat," tegas Ketua Umum BADKO HMI Jabodetabek-Banten M. Chairul Basyar dalam aksi.

Dia menduga, intervensi asing dalam pemilihan presiden semakin nampak jelas, hal itu muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya melalui aliran dana yang masuk ke Tim Sukses Capres/cawapres, maupun berupa konsep/pemikiran dan opini yang disampaikan melalui agen-agennya.

Dalam aksinya mereka melakukan orasi secara bergantian dan meneriakan yel-yel. Tampak juga atribut berupa baliho bertuliskan Tiga Harapan Masyarakat Indonesia. Aksi mereka dijaga ketat petugas kepolisian yang bersiaga di depan gerbang KPU. Bahkan agak menyulitkan orang-orang yang hendak masuk ke KPU.

Tak hanya KPU, sebelumnya Istana Negara dan Bunderan HI juga menjadi sasaran pendemo anti Boediono. Sekitar 30 orang dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se-Jabodetabek berdemo di Bundaran HI. Mereka membentangkan spanduk penolakan Boediono jadi calon wakil presiden. Spanduk tersebut bertuliskan "Tolak cawapres antek IMF"

Selama aksi, pendemo meneriakkan yel-yel penolakan. Menurut Koordinator lapangan Novis, Boediono tidak layak menjadi wapres karena representasi gerakan ekonomi liberal yang telah membuat Indonesia makin terpuruk.

"Kami minta seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak memilih pemimpin yang menganut paham neoliberal," ujarnya.

Usai berdemo sekitar 50 menit, mereka membubarkan diri dengan tertib. Tidak ada penjagaan berarti dari pihak kepolisian kecuali segelintir polisi berpakaian bebas. (nov)

foto: masmpep